EBITDA Elnusa tumbuh 14 persen menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan EBITDA margin naik dari 11,2 persen menjadi 11,9 persen. Di sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tumbuh 8 persen menjadi Rp10,4 triliun pada akhir September 2024. Posisi kas dan setara kas tercatat sebesar Rp2,6 triliun, atau naik 40 persen dibandingkan Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Realisasi belanja modal (Capex) juga berjalan sesuai target, mencapai Rp302 miliar hingga september 2024, atau 57 persen dari target Rp526 miliar untuk tahun ini. Investasi capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi serta dredging barge untuk support bisnis hulu.
“Kami optimis dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024 dengan memperkuat strategi bisnis dan berfokus pada inovasi serta kolaborasi,” kata Bachtiar.
Dengan momentum positif ini, Elnusa berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi SDM dan teknologi serta pengalokasian belanja modal yang tepat guna untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis dan kompleks. Elnusa berharap langkah ini tidak hanya memperkuat posisinya di industri energi tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. (Rif)