Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah terus mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada, untuk meningkatkan lifting. Tak hanya itu, pemerintah akan memangkas berbagai regulasi yang menghambat proses akselerasi daripada eksplorasi minyak.
Indonesia pernah menjadi negara pengekspor minyak. Seiring waktu, bahkan hingga saat ini, Indonesia malah menjadi negara pengimpor minyak. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengutarakan, setelah ada penambahan produksi minyak di Banyu Urip pada 2008 mencapai 800-900 ribu barel per hari, produksi minyak di dalam negeri terus menurun. Produksinya hingga saat ini hanya 600 ribu barel per hari (bph).
“Padahal, konsumsi kita mencapai 1,6 juta barel per hari. Sehingga kita terpaksa mengimpor 900 ribu hingga 1 juta barel per hari,” kata Bahlil di acara Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) National Conference & Awarding Night di Jakarta.
Ia menekankan, jika Indonesia ta tidak mampu mengatasi lifting, jangan pernah bermimpi akan mencapai kedaulatan energi. Untuk itu, ia menerangkan, pemerintah terus mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang ada, termasuk 16.990 sumur idle, di mana sekitar 5.000 sumur dapat diaktifkan kembali guna menambah produksi.