Pencapaian ini, kata dia, sepenuhnya selaras dengan visi besar Pemerintah Indonesia untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan energi. PHE ONWJ mampu bekerja dan berinovasi dalam mengelola sumber daya yang ada, dan tidak hanya bergantung pada penemuan baru.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada penemuan-penemuan baru semata. Kita harus cerdas dalam mengelola apa yang sudah kita miliki. Setiap barel minyak yang berhasil kita produksi dari lapangan tua yang dihidupkan kembali adalah sebuah kemenangan bagi efisiensi dan langkah konkret mendukung kemandirian energi Indonesia. Ini adalah wujud kolaborasi yang solid antar fungsi di PHE ONWJ yang bekerja tanpa lelah,” tuturnya.
Menurut Wira, pencapaian di sumur EZB-1S dan EZB-3S baru permulaan. Perusahaan telah memiliki rencana kerja lanjutan yang sistematis untuk terus mengoptimalkan seluruh potensi di anjungan tersebut.
“Angka 374 BOPD ini adalah gain awal yang sangat menjanjikan. Tim akan terus melakukan monitoring ketat dan optimalisasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Wira memberi bocoran rencana ke depan perusahaan, yakni melanjutkan pekerjaan serupa di sumur-sumur lain di Anjungan EZB, seperti EZB-1L, EZB-4, dan EZB-2.
“Kami akan kejar setiap tetes minyak yang bisa diproduksi, secara aman, efisien, dan berkelanjutan,” tekadnya optimis. (Rif)