
Muharram menuturkan bahwa kawasan Indonesia Timur, termasuk Cekungan Manui, memiliki banyak cekungan sedimen dengan potensi sistem petroleum aktif dan akumulasi hidrokarbon yang signifikan. Eksplorasi di wilayah ini diharapkan dapat membuka peluang penemuan cadangan baru yang berperan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Eksplorasi deep water, termasuk di kawasan Manui, diyakini memiliki prospek besar untuk mendukung pertumbuhan cadangan migas nasional. Kegiatan fieldwork ini bertujuan mengidentifikasi potensi reservoir hidrokarbon yang dapat dieksploitasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Dalam kesempatan sama VP Exploration Existing Assets PHE, Bayu Giriansyah menambahkan, dalam pelaksanaannya PHE melakukan pengamatan lapangan langsung serta pengumpulan sampel guna memahami kondisi bawah permukaan dan sistem petroleum di area Manui Basin. Hal ini merupakan bagian dari pendekatan eksplorasi yang komprehensif dan berbasis data.
“Untuk memahami kondisi bawah permukaan di Manui Basin Sebagai cekungan sedimen, berpotensi menyimpan cadangan minyak dan gas bumi, sehingga menjadi target kegiatan eksplorasi PHE,” kata Bayu. (Rif)