
Sementara itu, Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas, Sri Andaryani mengapresiasi upaya yang terbukti mempercepat dan meningkatkan produksi pada sumur PPS-15 (PPS-X19) sebesar 1.418 BOPD dengan dual layer reservoir yang berbeda regime pressure-nya. Sehingga bisa mencapai recovery factor maximal dengan waktu yang jauh lebih cepat dibanding dengan single completion.
“Hal ini merupakan terobosan penting dalam upaya meningkatkan dan mempercepat produksi dari potensi eksisting,” ungkapnya.
Seperti diketahui, velocity string sebelumnya sudah banyak dilakukan untuk sumur gas di Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), tapi belum pernah digunakan untuk memproduksikan multiple layer. Sedangkan penggunaan SSD sudah sering digunakan untuk sumur-sumur offshore, tapi tidak dengan velocity string di dalam rangkaian produksi.
Meskipun integrasi kedua teknologi ini belum pernah dilakukan sebelumnya, namun dengan koordinasi dan persiapan On Time, On Budget, On Schedule, On Return (OTOBOSOR) antara semua pihak terkait, dalam hal ini PT Pertamina Hulu Rokan Zona 1 dan tim Elnusa, maka Inovasi ini bisa diaplikasikan di sumur PPS-X19 dengan aman dan sukses.
Direktur Operasi PT Elnusa Tbk, Endro Hartanto menambahkan bahwa keberhasilan inovasi ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi yang solid antara PT Pertamina Hulu Rokan Zona 1 dan Elnusa dapat menghadirkan solusi inovatif dalam optimasi produksi sumur.
“Kami di Elnusa berkomitmen mendukung pengembangan teknologi dan inovasi serupa guna meningkatkan efisiensi, serta keberlanjutan ketahanan energi nasional,” ungkap Endro Hartanto. (Rif)