
Jakarta,corebusiness.co.id-Beberapa perusahaan surya terbesar di Tiongkok memangkas hampir sepertiga tenaga kerja mereka tahun lalu. Produksi melebihi kapasitas, sementara permintaan lesu, perang harga tak terhindarkan, berujung kerugian.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini menggambarkan dampak perang harga yang sengit di berbagai industri Tiongkok, termasuk surya dan kendaraan listrik, karena mereka bergulat dengan kelebihan kapasitas dan permintaan yang lesu. Dunia memproduksi panel surya dua kali lebih banyak setiap tahun daripada yang dibutuhkan, dan sebagian besar diproduksi di Tiongkok.
Menurut tinjauan Reuters terhadap angka ketenagakerjaan dalam pengajuan publik, perusahaan-perusahaan surya terbesar di Tiongkok seperti Longi Green Energ, Trina Solar, Jinko Solar, JA Solar, dan Tongwei, secara kolektif mengurangi sekitar 87.000 staf, atau 31 persen dari rata-rata tenaga kerja mereka tahun lalu.
Para analis mengatakan bahwa hilangnya pekerjaan yang sebelumnya tidak dilaporkan kemungkinan merupakan campuran dari PHK dan pengurangan karyawan akibat pemotongan gaji dan jam kerja, karena perusahaan berusaha untuk membendung kerugian.