
Jakarta,corebusiness.co.id-Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian menginisiasi program digitalisasi industri hilir kelapa sawit melalui pengembangan Sistem Informasi Produk Sawit dan Turunannya (Siprosatu).
Menurut Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, Siprosatu merupakan backbone dari pelaporan realtime data neraca massa masuk dan keluar bahan baku dan produk perusahaan industri sebagai alat bantu pengambilan keputusan pembinaan industri serta pengawasan dan pengendalian oleh regulator.
Dirjen Industri Agro menjelaskan, Siprosatu juga memungkinkan untuk melacak jejak produk sawit dari hulu hingga ke konsumen akhir, kemudian memastikan bahwa seluruh rantai pasokan beroperasi secara transparan, termasuk dalam rangka menjaga akuntabilitas penerimaan negara dari produksi, konsumsi, transportasi, serta memantau ekspor produk turunan kelapa sawit.
“Produk yang akan dimonitor rantai pasoknya dalam Siprosatu adalah produk dari industri CPO dan RFM (Refinery, Fractionation, dan Modifications), antara lain minyak goreng sawit, oleofood, dan biodiesel,” kata Putu.
Dalam praktiknya, lanjut Putu, Siprosatu mempunyai fleksibilitas untuk dapat diintegrasikan dengan sistem pengendalian/pelayanan jasa pelaku usaha yang dikelola oleh kementerian/lembaga lainnya.
“Dalam waktu dekat, diharapkan Siprosatu juga dapat diintegrasikan dengan Sistem Informasi-ISPO untuk sistem sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil),” terangnya.
Oleh karena itu, Kemenperin mengapresiasi PT Siemens Indonesia yang turut mendukung program tersebut dalam bentuk penyiapan kapasitas dan kapabilitas SDM perusahaan sektor industri hilir kelapa sawit sebagai calon pengguna Siprosatu. (CB)