
Jakarta, corebusiness.co.id-Shanghai Metal Market (SMM) melansir laporan terbaru Badan Energi Internasional (International Energy Agency/ IEA) terjadinya peningkatan tajam dalam permintaan dan terus menurunya harga bahan utama baterai. Situasi ini “dimanfaatkan” produsen baterai dan kendaraan listrik Tiongkok menguasai pasar global.
Menurut data IEA, pada tahun 2024, untuk pertama kalinya penjualan kendaraan listrik global meningkat sebesar 25 persen menjadi 17 juta unit, dengan permintaan baterai tahunan melampaui 1 terawatt hour (TWh), dari kapasitas baterai global mencapai 3 TWh. Jika semua proyek yang diumumkan selesai, kapasitas baterai diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat selama lima tahun ke depan.
Sementara itu, harga rata-rata baterai kendaraan listrik telah turun di bawah 100 dolar AS per kilowatt hour (kWh), sehingga jika ambang batas ini dilanggar, kendaraan listrik dapat bersaing dengan kendaraan bermesin pembakaran internal tradisional dalam hal biaya. Analisis IEA menunjukkan bahwa selain permintaan kendaraan listrik yang kuat, penurunan harga bahan utama baterai juga menjadi faktor utama dalam pengurangan biaya, dengan harga litium turun lebih dari 85 persen dibandingkan dengan puncaknya pada tahun 2022.
Lebih jauh lagi, kemajuan teknologi juga berkontribusi terhadap tren penurunan harga baterai. IEA menyatakan bahwa penurunan harga bahan baku baterai dan inovasi teknologi yang berkelanjutan mendorong industri baterai global ke fase pengembangan baru, yang mempercepat transisi dari pasar regional ke pasar global.